oleh

Dialog Publik WIB, AAP Kritisi Kebijakan Anggaran Pemerintah Terhadap Pertanian

Watampone, Karya Rakyatku. Com. Andi Akmal Pasludin (AAP), anggota Dewan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia  (DPR RI) menyebut pemerintah saat ini mau meningkatkan hasil produksi pertanian tapi kebijakan anggaran tidak berpihak pada sektor ini.

Bukti ketidakberpihakan  pemerintah yakni setiap tahun anggaran untuk subsidi pupuk  untuk pertanian selalu dipangkas.

Hal itu diungkapkan Andi Akmal Pasludin saat jadi Narasumber pada acara dialog publik yang diselenggarakan Wartawan Independen Bone  (WIB), di Hotel Helios, Sabtu (5/2/2022).

Dialog yang digagas WIB dengan tema ” Menakar Pertumbuhan Ekonomi Bone Kedepan”. dipandu langsung Ketua WIB, Eka Handayani.

Lanjut anggota Komisi  VI DPR RI menyebut ketika pemerintah mau meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya masyarakat yang bergelut di pertanian khususnya tanaman pangan dan hortikultura, disamping harus menyedikan infratruktur pertanian seperti irigasi, alsintan yang memadai dan yang terpenting adalah ketersediaan pupuk ditingkat petani.

Bagaimana bisa meningkatkan hasil pertanian, kalau sarana dan pra sara pertanian tidak mendukung untuk itu.

Disinilah pentingnya menurut Politisi PKS ini, negara harus hadir untuk memastikan dan menjamin ketersediaan sarana dan prasarana pertanian khususnya pupuk.

Menurut Muh. Yunus, Kepala Kantor Statistik Kabupaten Bone yang juga Narasumber pada dialog publik tersebut, menyebut untuk Kabupaten Bone, sektor yang memberikan kontribusi terbesar pada pendapatan yakni sektor pertanian.

Olehnya itu Andi Akmal konsen terhadap dunia pertanian, karena memang disiplin ilmu yang digelutinya selama ini adalah dunia pertanian.

Bagaimana para petani bisa sejahtera, kalau kebutuhan akan pertanian mereka setiap tahunnya dipangkas, seperti subsidi pupuk untuk petani setiap dipangkas.

” Setiap tahun subsidi pupuk dipangkas, bagaimana petani bisa sejahtera,” ungkap Akmal dengan nada heran.

(aba)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *