WATAMPONE, KARYA RAKYATKU.COM– Sejak diresmikan pengoprasian PT. Palanet Sinema Indonesia oleh Bupati Bone, Dr. Andi Fahsar Mahdin Padjalangi, M.Si, Jumat (7/2/2020) lalu. Pusat Huburan terbesar dan terlengkap di bagian Timur Indonesia ini mendapat protes dari masyarakat yang berdiam disekitar gedung megah tersebut khususnya masyarakat perumahan Mahkota 2 tahap II.
Bahkan dihari peresmian, dua kelompok masyarakat menggelar unjuk rasa di depan pintu masuk tempat huburan tersebut yakni masyarakat Mahkota 2 tahap II dan Laskar Arung Palakka (LAP).
Tidak sampai disitu, Senin (17/2/2020) penghuni Perumahan Mahkota 2 tahap II kembali menyampaikan aspirasi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bone terkait keluhan masyarakat akibat pembangunan gedung PT.Planet Sinema Indonesia yang terletak di Jl. Wahidin sudiro Husodo Watampone Sulawesi Selatan.
Mereka keberatan dengan berdirinya Gedung PT. Planet Sinema Indonesia membuat komplaks perumahan mereka tergenang ketika hujan turun.
Mereka diterima Beberapa anggota DPRD Bone seperti Andi Idris Alang, A.M.Salam, Bahtiar Malla, Mulyadi, H. Rahmat, Abd. Rahman, Andi. Muh. Idris dan Suharni.
Sementara dari pihak PT. Planet Sinema Indonesia, menyebut bahwa perusahannya sudah membuat dan menyerahkan tanah miliknya dan membuat parit pembuangan untuk perumahan.
“Kami sudah menyerahkan tanah dan membuat parit atau saluran air untuk keperluan perumahan yang ada disekitar lokasi Gedung Sinema,”ungkap yang mewakili perusahaan.
Salah seorang pembawa aspirasi Anjunk Pappasinring bahkan mempertenyakan legalitas mulai dari awal sampai beroprasinya tempat hiburan tersebut.
Menjawap pertanyaan tersebut Kadis Pelayanan Satu Atap Andi Akbar Yusuf, menjelaskan kronologis awal sampai akhir, dan kesemuanya tidak ada melanggar regulasi.
Inti dari tuntutan masyarakat agar tempat tinggal mereka tidak tergenang air jika musim hujan.
Dari pertemuan tersebut, penerima aspirasi menyimpulakn akan mempertemukan pihak developer dan pihak PT. Planet Sinema Indonesia untuk mencarikan solusi. (andi basri)
Komentar