WATAMPONE, KARYA RAKYATKU.COM– Kisruh antara (Gabungan Pelaksana
Konstruksi Indonesi (Gapensi) Kabupaten Bone dengan Dinas Pertanian Kabupaten Bone semakin meruncing.
Gapensi Bone melalui Sekretaris Dr. Awaluddin menyebut bahwa di Dinas Pertanian Kabupaten Bone ada permainan bagi bagi proyek yang dinilainya melanggar aturan yang ada bahkan disinyalir ada gratifikasi dalam pembagian proyek fisik khususnya penunjukan langsung (PL).
Bahkan Gapensi sudah menggelar konfrensi pers terkait hal tersebut bersama dengan kuasa hukum yang ditunjuk Gapensi untuk melakukan langkah langkah hukum terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Kapala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Bone dalam pembagian proyek PL.
Kepala Pertanian tidak menerima jika dirinya disebut bagai bagi proyek, “Memangnya ini PL seperti kue mau dibagi bagi,”sebutnya saat melakukan konfrensi pers di salah satu kafe di Watampone, Jumat (2/7/2021).
Kadis Pertanian Bone, Sunardi Nurdin membeberkan, sehingga terjadi kejadian seperti ini.
Mulanya Sekretaris Gapensi Kabupaten Bone Awaluddin mendatangi Kantornya menanyakan proyek yang ada di Dinas Pertanian sekalian dia (Awaluddin) meminta proyek pada saya.
Saya katakan seperti ini, Pak Awal kalau proyek pisik di Dinas Pertanian ada dua sumber anggarannya ada dari Dana Alokasi khusus (DAK) dan ada dari Dana Alokasi umum (DAU).
DAK itu sumbernya dari APBN dan alokasinya sudah ditentukan dari pusat dan cara pengelolaan proyeknya swakelola dan dikelola oleh kelompok tani yang dapat bantuan DAK.
Sementara DAU bersumber dari ABPD Kabupaten Bone, dimana dalam DAU APBD Kabupaten Bone yang ada di Dinas Pertanian dalam bentuk fisik baik infrastruktur pertanian maupun Alsintan tersebut merupakan Pokok fikiran (Pokir) anggota DRPD Bone.
“Jadi kalau mauki minta Proyek hubungi anggota DPRD yang punya pokir di Dinas Pertanian,”ungkapnya.
“Saya tidak bisa berbuat apa terkait masalah Pokir, karena anggota DPRD, sudah menentukan pihak kontraktor yang mau mengerjakan proyek tersebut, dan kontraktor yang ditunjuk memang juga sudah memenuhi semua syarakat. jadi tidak ada juga salahnya, kalau yang diusulkan itu tidak memenuhi syarat tentu juga kami tolak,”tegasnya.
“Dan perlu juga diketahui dari tiga puluh lebih paket Pokir DPRD yang ada di Danas Pertanian, kurang lebih sepuluh anggota Gapensi Bone terlibat dalam proyek tersebut. Jadi Pak Awal itu minta proyek untuk dirinya sendiri atau anggotanya, kalau untuk anggotanya (Gapensi) saya kira cukup banyak porsi yang didapat, sementara bukan hanya Gapensi sebagai wadah pemborongan ada juga organisasi lain,”tutupnya. (aba)
Komentar