KARYA RAKYATKU. Com. Bone Sulsel. Unik dan menjadi contoh yang baik Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi (Kompak ) Bajo Bersatu yang berdomisili di Kelurahan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone Sulawesi Selatan dalam menyemarakkan Hari Jadi Bone (HJB) ke 692.
Salah satu suku tertua di muka bumi ini yakni Suku Bajo yang mendiami hampir seluruh pantai yang ada di dunia termasuk Indonesian terkhusus yang berdiam di di Pantai Bajoe Kabupaten Bone. Kelompok pencinta kelestarian laut yang tergabung dalam wadah Kompak, kelompok inin bergerak melalukan kegiatan Konservasi dengan cara Transplantasi Karang menggunakan botol bekas di Perairan Teluk Bone, Rabu, (30/03/2022).
Kompak Bajo Bersatu menggandeng Club Selam yang ada di Kabupaten Bone yakni Bone Science Diving Club (BSDC) dan Samparajae Diving Course (SDC).
Diketahui Kompak Bajo Bersatu merupakan salah satu kelompok dari 202 Masyarakat Penggerak Konservasi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dan Kelompok Bajo Bersatu juga merupakan binaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Balai Pengelolaan Sumber daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar sejak tahun 2020 lalu.
Dimana, Kelompok ini sudah beberapa kali melakukan kegiatan penanaman bibit karang dengan berbagai media transplatasi dan perencanaan pembuatan coral garden di wilayah perairan teluk Bone khususnya di kawasan Perairan Tangkulara. Saat ini sudah mulai keliatan hasilnya dimana pertumbuhan karang yang ditanam atau di transplantasikan sebelumnya sudah menjadi hunian ikan-ikan karang di sekitar bibit karang yang tumbuh subur.
Selain itu, KOMPAK Bajo Bersatu juga menjadi kelompok binaan atau mitra Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone salah satu fungsi pengabdian masyarakat terkait kegiatan rehabilitasi dan konservasi terumbu karang di perairan sekitar Kabupaten Bone.
Ketua KOMPAK Bajo Bersatu Suyuti mengatakan, bahwa dalam rangka menyemarakkan Hut Hari Jadi Bone ke 692, kami akan menambah tranplantasi karang yang sudah ada di lokasi Coral Garden di Perairan Teluk Bone.
“Kami mengajak Bone Science Diving Club (BSDC) dan Samparajae Diving Course (SDC) untuk mendampingi kami dalam kegiatan tersebut,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Keluarga Kerukunan Suku Bajo ini Kahar mengungkapkan kami selaku bagian masyarakat Bone melakukan cara tersendiri dalam menyemarakkan Hari Jadi Bone yang ke 692.
“Kami melakukan penanaman bibit karang di laut sebagai wujud kecintaan kami pada perairan khususnya di Teluk Bone, harapan kelak apa yang direncanakan teman-teman dari suku bajo bisa menjadi salah satu tempat untuk snorkeling ataupun menyelam, selain itu kami juga siap memfasilitasi jika ada yang mau melihat dan ikut menjaganya,” kata Kahar.
Salah seorang Pengurus Club Selam, BSDC Bone Suryo Anton sapaan Yoyo ini menambahkan persiapan media transplantasi sudah dilakukan beberapa hari.
“Dalam rangka ikut menyemarakkan HJB yang diinisiasi oleh teman teman dari suku bajo tergabung dalam KOMPAK Bajo Bersatu,
rencana kami bersama tim akan menurunkan 10 unit media transplantasi botol kaca,” ujar Yoyo.
Sementara Direktur Samparajae Diving Club. Irwan Igo menjelaskan media tranplantasi karang dengan menggunakan botol kaca ini adalah hasil penelitian kami pada tahun 2018 dan melihat pertumbuhan bibit karang yang signifikan, sehingga menjadi media rekomendasi untuk tranplantasi karang,
Selain itu, kata dia, botol kaca bekas sangat susah terurai dan rentan melukai masyarakat jika dalam kondisi pecah sehingga kami berinisiatif memanfaatkannya sebagai media transplantasi karang.
“Kegiatan ini bisa bermanfaat bagi lingkungan. Saat ini, transplantasi karang dengan media botol kaca bekas telah terdaftar di produk yang sudah di Kemenkumham sebagai HAKI,” jelasnya.
Ditempat terpisah, Awaluddin yang juga merupakan Ketua Bone Science Diving Club (BSDC) mengapresiasi kegiatan tersebut dan sangat memberikan dampak positif kepada teman-teman di Suku Bajo untuk ikut berpartisipasi dalam melestarikan dan menjaga ekosistem terumbu karang yang ada di Perairan Teluk Bone.
“Kolaborasi ini sebagai penguatan tersendiri dalam menciptakan sinergitas, kebersamaan serta guna melestarikan dan menjaga ekosistem terumbu karang yang ada di perairan teluk Bone khususnya,” ungkap Awaluddin. (*)
Komentar