BONE, KARYARAKYATKU.COM– Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan akan berakhir Selasa (19/2/2019) ini.
Pendapat masyarakat beragam pro dan kontra terlontar dimulut masyarakat, terkait acara tahunan ini.
Banyak masyarakat menyebutkan bahwa kegiatan Musrembang merupakan acuan pemerintah untuk memilah dan memilih apa yang akan dilakukan kedepan, sementara tidak sedikit juga masyarakat menilai Musrenbang hanyalah rutinitas belaka dan formalistis saja.
Pantauan Karya Rakyatku.com, pada Musrenbang di Kecamatan Sibulue yang digelar di Aula Pertemuan Arung Salampe, yang dibuka Ketua Bappeda Kabupaten Bone, Abu Bakar dan dihadiri Tripika Sibulue dan beberapa Organisasi Perangkat Daerah, Lurah dan para Kepala Desa.
Banyak skala prioritas yang diusulkan oleh desa beberapa tahun sebelumnya sampai saat ini belum juga terealisasi.
Seperti yang diungkapkan Andi Syamsul Bahri, utusan atau Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Desa Pasaka Kecamatan Sibulue ini menyebutkan bahwa sepertinya Musrenbang ini hanya ajang mengajukan program, akan tetapi untuk relaisanya tinggal mengungu dan menungu.
“Saya sudah usulkan rehablitasi jembatan gantung di Desa Pasaka beberapa tahun lalu, akan tetapi sampai saat ini belum juga ada realisasinya,”ungkapnya.
Ini skala prioritas dan selalu juga menjadi skala prioritas kecamatan, dan bahkan sudah beberapa kali diukur oleh dinas terkait dalam hal ini PUPR, akan tetepi hasil nol.
“Kalau memang tidak mampu direlaisasikan, jangan selalau turun mengukur, apakah harus ada korban jiwa baru mau diperbaiki,”jelasnya dengan nada tinggi.
Menurut Mantan Kades Pasaka dua priode ini, bukan hanya pemerintah yang tidak peduli akan tetapi anggota DPRD juga tidak punya kepedulian dan perhatian.
“Anggota DPRD perjuangkan kebutuhan masyarakat seperti itu, jangan hanya datang kalau cari suara, akan tetapi ketika ada kebutuhan masyarakat tidak ada yang mau memperjuangkannya,”punkasnya pada saat Musrenbang yang dihadiri anggota DPRD dari Dapil 2.
Laporan Andi Basri
Komentar