oleh

Dipusatkan di Lapas Bone, 279 Peserta Didik Dari PKBM FP2AI Menerima Ijazah

 

Watampone, Karya Rakyatku.com– Menuntut ilmu tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, bahkan agama Islam memerintahkan tuntutlah sampai di liang kubur. Itu menandakan bahwa ilmu sangat penting untuk kehidupan manusia.

Menuntut ilmu atau pendidikan bukan hanya di lembaga lembaga pendidikan formal saja, akan tetapi banyak lembaga non formal menyediakan tempat untuk menuntut atau menimba ilmu, dan kwalitasnya bisa bersaing dengan lembaga formal.

Seperti Lembaga pendidikan non formal seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyakarat Forum Pendamping dan Pemerhati Anak Indonesia (PKBM-FP2AI yang berkantor pusat di Jl. Masjid Raya Watampone Kabupaten Bone Sulawesi Selatan saat ini mendidik sekitar 700 siswa yang tersebar di Kecamatan Tanete Riattang, Kec. Mare, Kec. Cina, Kec. Bontocani dan Kec. Libureng.

Lembaga yang dipimpin ibu Masniawaty ini, Selasa (24/8/2021) melakukan pengamatan dan penyerahan Ijazah pada peserta didik.

PKBM-FP2AI, 2021 tepat bulan Agustus melakukan pengamatan sebanyak 279 peserta didik, terdiri dari Paket A sederajat SD sebanyak 32 orang, Paket B sederajat SLTP sebanyak 103 orang dan Paket C sederajat SLTA sebanyak 179 orang.

Dari 279 peserta didik yang tamat tahun ini, ada peserta didik dari Lapas Watampone, dan bahkan pusat penamatan dan penyerahan Ijazah ditempatkan di Lapas Watampone, dan penyegar ijazah diserahkan langsung Plt Kadis Pendidikan Kabupaten Bone Andi Fajaruddin.an

Masniawaty mengungkapkan, bahwa Lembaga dipimpinnya membuka juga kelas di Lapas Watampone, dan antusias para penghuni lapas cukup tinggi untuk mengikuti paket pendidikan.

” Karena animo dan antusias penghuni Lapas Watampone untuk menuntut ilmu, sehingga kami membuka kelas untuk penghuni Lapas dan tempat belajarnya juga di Lapas Watampone,” jelasnya Masniawaty, saat ditemui di Kantor PKBM FP2AI, Selasa (24/8/2021).

Untuk memperlancar proses belajar mengajar, PKBM FP2AI, dibina 42 tutor yang sudah berpengalaman, sehingga kwalitas lulusannya bisa bersaing dengan lembaga formal, ungkap Nur Alam.

Laporan Andi Basri

 

 

 

 

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *