KARYA RAKYATKU. Com. TENGGARONG KALTIM, Bupati Bone Dr. Andi Fahsar M. Padjalangi, M.Si bersama rombongan dalam kunjungannya di Kalimantan Timur, selain menghadiri pelantikan Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone (KKMB) Provensi Kaltim juga melakukan kunjungan di Kesultanan Kutai Kartanegara, Jumat (11/2/2022).
Bupati Bone diterima secara adat oleh Sultan kutai Kartanegara ing martadipura, ke XXI Sultan Drs. Aji Muhammad Arifin, M.Si, di Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara.
Andi Fahsar dalam sambutannya didepan para sesepuh Kesultanan Kutai Kartanegara dan Wakil Bupati Kutai H. Randi Solihin dan tokoh masyarakat Bone yang berdomisili di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Bupati Bone mengajak semua untuk tetap menjaga dan mawas diri bahwa situasi dan kondisi Pandemi belum berakhir.
Untuk itulah mari kita senantiasa saling mengingatkan untuk tetap menjaga kesehatan agar kita semua tetap terhindar dari Covid 19.
Yang mulia Sultan Kutai Kartanegara yang saya hormati dan Bapak sekalian yang saya hormati pada kesempatan yang berbahagia ini kami dari pemerintah Kabupaten Bone bersama dengan jajaran begitu juga dari Dewan adat Kabupaten Bone merasa berbangga dan bersyukur atas terbukanya pintu Kesultanan Kutai Kartanegara untuk hadir di tempat ini kami tidak pernah menyangka bahwa kami akan diterima secara adat yang sangat luar biasa ini.
Kami berpikir kami datang hanya mau melihat bagaimana gaya dan metode penyelenggaraan pengelolaan kesultanan di Kutai Kartanegara yang sudah lama tidak kami kunjungi setelah festival Keraton pertama yang dilaksanakan di Kutai Kartanegara beberapa tahun lalu.
Yang ternyata sangat luar biasa budaya yang ada tetap bisa dipertahankan dan ini adalah simbol simbol kebesaran yang harus dijaga oleh Sultan Kutai Kartanegara.
Lanjut Andi Fahsar, menyebut kehadiran bersama rombongan di Kutai Kartanegara ini atas fasilitasi yang diberikan oleh ketua DPW KKMB Kalimantan Timur Bapak H. Ismail Bolong, SH
lanjut Bupati dua periode berharap untuk tetap menyambung silaturahim ini bukan hanya kepada KKM Bone, tetapi kepada kerukunan kerukunan yang ada yang lain terutama kebesaran dari pada Kesultanan Kutai Kartanegara.
Untuk itulah melalui kesempatan yang berbahagia ini saya mewakili beberapa komponen keluarga dan kerukunan yang hadir pada kesempatan ini menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya atas penyambutan yang sangat luar biasa yang disampaikan oleh Kesultanan Kutai Kartanegara.
Saya tahu betul bahwa tidak semudah yang kita bayangkan untuk menginjakkan kaki, jangankan di dalam istana ini di depan pintu gerbang pun sangat susah tetapi dengan keterbukaan yang sangat luar biasa dan itu satu pertanda bahwa Kesultanan Kutai Kartanegara adalah Kesultanan yang selalu membuka diri untuk kemajuan dan kebesaran bangsa ini.
Untuk menjaga kebesaran dan Marwah setiap Kesultanan seperti itulah yang harus kita contoh yang diberikan yang disajikan oleh Kesultanan Kutai Kartanegara pada hari ini.
Bapak Ibu sekalian melalui kesempatan ini tentu kita memberikan support yang besar kepada Kesultanan Kutai Kartanegara dan masyarakat Kalimantan Timur pada umumnya..
Apa lagi baru-baru ini telah ditetapkan Kalimantan Timur sebagai ibukota negara dan ini saya kira melalui proses yang panjang untuk menentukannya.
Suatu kebanggaan yang luar biasa, karena 34 provinsi yang ada di Indonesia semua berharap menjadi ibukota negara baru.
Tapi pilihan jatuh kepada Kalimantan Timur di sekitar kerajaan kesultanan Kutai Kartanegara.
Kalau kita ingin mengambil filosofi history wajar dan pantas karena Kutai Kartanegara adalah kerajaan tertua di Nusantara yang menjadi sumber dari pada kerajaan-kerajaan di negara ini garis-garisnya menuntun itu dan apalagi secara geografis sangat strategis menjadi ibukota negara.
Mari kita dukung dan tentunya kami dari Sulawesi Selatan khususnya di Bone kebutuhan kebutuhan pangan daripada Kalimantan Timur kami akan mengambil peran untuk kebutuhan pangan di ibu kota negara (IKN).
Untuk itulah melalui kesempatan ini kepada yang mulia Sultan Kutai Kartanegara sekali lagi mewakili rombongan besar ini menyampaikan permohonan maaf dan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk datang berkunjung bersilaturahim dan menyampaikan permohonan maaf apabila ada hal-hal adat maupun budaya yang tidak sejalan dengan harapan daripada Kesultanan Kutai Kartanegara pada prinsipnya kami datang dengan penuh rasa hormat dan mengetahui bahwa sultan yang mulia adalah yang terbaik yang ada di kerajaan Kutai Kartanegara semuanya menyampaikan rasa bangga dan terima kasih.
Sekali lagi kami titipkan masyarakat Bugis yang ada di wilayah Kesultanan Kutai Kartanegara saya titipkan putra-putra terbaik kami yang ada di sini yang memangku jabatan sebagai pejabat publik maupun pengusaha yang selalu berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negara khususnya bagi masyarakat yang ada di Kalimantan Timur dan terkhusus lagi yang ada di Kutai Kartanegara.
Kami dari pemerintah Kabupaten Bone juga mengundang Sultan Kutai Kartanegara untuk hadir pada acara Hari jadi Bone yang ke 672 yang Maret- April 2022.
“Kesempatan ini mohon berkenan waktu, kami mengundang Sultan Kutai Kartanegara bersama dengan seluruh perangkat Kesultanan berkenan hadir pada hari jadi Bone 672 yang akan datang akan dilaksanakan pada bulan Maret dan April, menjadi kehormatan bagi kami apabila Kesultanan berkenan hadir begitu juga pemerintah Kutai Kartanegara terutama Dinda wakil Bupati Kutai Kartanegara dan menjadi bagian putra daerah yang mendapatkan kehormatan di Kutai Kartanegara.
Sementara itu Wakil Bupati Kutai Kartanegara. Randi Solihin, mendampingi Sultan Ing Martadipura Ke XXI Sultan Aji Muhammad Arifin menyambut Bupati Bone beserta rombongan..
Randi Solihan yang juga putra Asli Bone menyambut Bupati Bone dengan pantun “pulau Kumala tujuan para wisatawan jembatan repo-repo menjadi penghubungnya terima kasih atas kunjungan dan silaturahminya.
Mari bersama membangun di Kalimantan Timur menuju masyarakat adil makmur dan sejahtera.
Pemkab Kutai Kartanegara dan kesultanan Kutai Kartanegara ing martadipura mengucapkan terima kasih atas kunjungan Bupati Bone dan rombongan untuk melakukan silaturahmi di Kesultanan Kutai Kartanegara ing martadipura semoga dengan kunjungan ini tentunya sangat penting dan berharga khususnya untuk menjalin silaturahmi secara budaya dan komunikasi yang humanis antara warga Kutai Kartanegara dengan warga Bugis.
Bapak Bupati Bone hadirin yang berbahagia Pada kesempatan ini juga izinkan kami menyampaikan sekelumit untaian sejarah Kutai Kartanegara dan kehadiran suku Bugis di tanah Kutai ing martadipura.
Diawali dari Lamaddukelleng Putra Raja Wajo Arung Paniki yang melarikan diri dari Makassar Karena tidak ingin diadili oleh VOC.
Lamaddukelleng meminta suaka kepada Raja Kutai Sultan Aji Muhammad Idris pada tahun 1732 1739 dan diberi tempat yang sekarang tepatnya berada di Samarinda seberang.
Raja Kutai Sultan Aji Muhammad Idris menikahi putri Lamaddukelleng dari pernikahannya dikaruniai tiga putra.
Sewaktu perang bergejolak di Makassar antara raja-raja Bugis melawan VOC Sultan Idris membantu mertuanya atau Raja Wajo dan gugur dalam pertempuran.
Putra Sultan Aji Muhammad Idris bernama Sultan muslihudin atau yang kita kenal sebagai Aji imbut kembali ke Kutai dalam pelayarannya singgah di Samarinda seberang menghimpun kekuatan kemudian merebut kembali kekuasaan kerajaan Kutai yang dulu dipegang oleh ayahandanya.
pada peringatan 10 November 2021 yang lalu di istana Negara Jakarta, Sultan Aji Muhammad Idris ditetapkan sebagai pahlawan Nasional yang tertuang dalam Keppres tentang penganugerahan gelar pahlawan nasional.
Pada tahun 1806 Sultan Ahmad Saleh memerintahkan putranya Muhammad Ismail yang dikenal sebagai seorang mubaligh menawarkan kerjasama perlindungan keamanan kepada Sultan Kutai Muhammad Ismail dan rombongan disambut hangat Sultan Kutai Aji Muhammad muslihuddin atau Aji imbut pada tahun ( 1780 1816) di Tenggarong.
Dalam lontara asal daerah muara badak dikisahkan Sultan Kutai mengantar Muhammad Ismail yang disebut dengan dato Ismail diizinkan menepati pintu gerbang di tepi Utara muara anak sungai Mahakam sekarang kita sebut dengan Kecamatan muara badak, kemudian di muara badak ditempatkan haji Ahmad seorang bangsawan Bone.
Orang-orang Bugis Bone mengajari penduduk membajak dan bercocok tanam padi di sana demikian di muara badak berkembang komunitas Bugis Bone hingga saat ini.
Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki sejarah panjang yang dimulai dari Kesultanan Kutai Kartanegara ing martadipura.
Pada tahun 1947 masuk dalam status daerah swapraja Kutai yang menjadi bagian federasi Kalimantan pada saat itu dan tanggal 27 Desember 1949 ditetapkan menjadi bagian dari Republik Indonesia serikat.
Dalam kurun waktu terbentuknya Kutai Kartanegara sebagai daerah otonom telah banyak upaya dan terobosan baik dalam penyelenggaraan maupun pembangunannya saat ini sesuai dengan RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2021-2026 dengan visi mewujudkan masyarakat Kutai Kartanegara yang sejahtera dan berbahagia dan upaya pencapaian pembangunan melalui 5 misi.
Dalam rangka percepatan pembangunan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara menerapkan suatu konsep pembangunan yang kami nama sebagai “Idaman” secara harfiah adalah inovatif daya saing dan mandiri.
Kukar idaman adalah satu gerakan yang mengoptimalkan seluruh potensi daerah di Kutai Kartanegara dengan mendorong kearifan serta kreativitas dan inovasi seluruh pelaku pembangunan yang didasari semangat kolaborasi dan sinergitas antara pemerintah Kabupaten dunia usaha dan masyarakat.
Laporan Andi Basri
Komentar