oleh

Bupati Bone Panen Jagung di Desa Mattirodeceng, di Tengah Tantangan Infrastruktur

 

Karyarakyatku.com, Bone–Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos, MM, melaksanakan panen perdana jagung kuning di Dusun Bakkee, Desa Mattirodeceng, Kecamatan Libureng Kamis, 06 Maret 2025. Didampingi sejumlah pejabat daerah dan anggota DPRD Bone Chaerul Anam, kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan di wilayah Bone.

Untuk mencapai lokasi panen Bupati Bone harus berjibaku dengan kondisi jalan yang sangat memprihatinkan Namun karena semangat dan tekat yang bulat akhirnya Rombongan bisa sampai pada titik lokasi paben.

Infrastruktur menjadi kendala utama bagi masyarakat Kecamatan Libureng khususnya Desa Mattirodeceng dan Desa Binuang, dimana untuk mencapai desa ini haru menempuh jalan sejauh 7 kilometer dengan kondisi jalan sangat memprihatinkan

Masyarakat di desa tersebut mengeluh karena selama Indonesia Merdeka jalanan yang ada di desanya belum pernah tersentuh aspal, sehingga terkadang merasa cemburu ketika melihat ada desa lain yang menikmati jalan aspal. ‘ kondisi jalan itu yang menjadikan harga komoditas kami, seperti padi, jagung kacang tanah tidak pernah mahal,” keluh warga.

Keluhan warga dirasakan Bupati Bone Andi Asman, “Saya sengaja membawa rombongan ke Desa Mattirodeceng, disamping karena ada panen jagung dan Safari Ramadhan, juga untuk memperlihatkan pada saudara saudara, bagaimana penderitaan rakyat, yang selama kemerdekaan belum pernah menikmati namanya jalan aspal.

Meski demikian, Bupati Bone tetap bersemangat. Sambil berjalan kaki, ia menyapa masyarakat dengan penuh kehangatan. Sesampainya di kediaman Kepala Desa, rombongan disambut dengan Tari Paduppa, sebuah tarian adat yang mencerminkan penghormatan bagi tamu kehormatan. Antusiasme masyarakat terlihat jelas, mereka berkumpul untuk menyaksikan panen perdana yang diharapkan membawa berkah bagi desa mereka.

Bupati Bone menegaskan bahwa panen jagung ini adalah bagian dari program ketahanan pangan yang terus didorong oleh pemerintah daerah. Ia mengapresiasi masyarakat Desa Mattirodeceng yang tidak hanya mengembangkan budidaya jagung, tetapi juga tanaman padi, palawija, dan kacang-kacangan.

“Saya sangat bangga melihat antusiasme masyarakat dalam mendukung program ketahanan pangan. Semoga panen ini membawa berkah dan kesejahteraan bagi warga Desa Mattirodeceng,” ujar Andi Asman Sulaiman.

Dengan potensi pertanian yang besar, panen perdana ini menjadi simbol harapan bagi Desa Mattirodeceng. Namun, di balik semangat ketahanan pangan, masih ada pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan: infrastruktur jalan yang layak agar hasil panen bisa lebih mudah dipasarkan dan kesejahteraan petani semakin meningkat.

Andi basri

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *