Berbagai program pemerintah baik pusat, provinsi dan kabupaten terus menyapa rakyat Indonesia, mulai dari perkotaan sampai pelosok pedesaan. Di mana “muara” dari semua program tersebut adalah menggiring masyarakat menggapai kesejahteraan. Salah satu program yang dimaksud adalah kehadiran Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) disambut antusias rakyat Indonesi di berbagai pelosok tanah air. Seperti halnya Desa Enrekeng, Kabupaten Soppeng, merupakan salah satu desa di Provinsi Sulawesi Selatan geliat membangun melalui program ADD dan DD tersebut.
“Pembangunan infrastruktur akhir-akhir ini sangat membanggakan, utamanya sarana jalan dan sarana umum lainnya ada peningkatan sejak adanya ADD dan DD. Sitem padat karya pada setiap pekerjaan memiliki asas manfaat bagi kami masyarakat Enrekeng” Ujar sejumlah masyarakat, saat media ini berkunjung ke sana, Jum’at 21 September 2018.
Transparansi anggaran Desa Enrekeng diwujudkan melalui papan informasi terpajang di depan kantor desa. Selain itu, di setiap item pekerjaan terpasang papan informasi kegiatan dan penjelasan secara rinci, mulai dari total anggaran, nilai swadaya masyarakat dan waktu pelaksanaan. “Semuanya dilaksanakan dengan transparan, dan kami (masyarakat) dilibatkan langsung di setiap pekerjaan fisik” Ungkapnya.
Secara terpisah, Asdar M, Kepala Desa Enrekeng mengatakan, pelaksanaan anggaran desa dilaksanakan dengan mengacu pada aturan yang ada, mengutamakan transparansi serta melibatkan masyarakat.
“Untuk tahun ini, total anggaran yang kami kelola sekitar Rp 1,8 Miliyar, dan kita umumkan di papan informasi di depan kantor desa. Kita bekerja tetap mengacu pada aturan yang ada, dan kedepan kita akan utamakan pemberdayaan perempuan” Jelasnya.
Lebih jauh diuraikan, kegiatan pemberdayaan perempuan akan terkafer dalam program Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang sudah terbentuk selama ini. Hal ini didasarkan usulan masyarakat demi tercapainya perekonomian mapan bagi rakyatnya.
“Kegiatan pemberdayaan perempuan yang kita agendakan nantinya (2019 red) di bawah naungan Bumdes. Adapun yang mau dikembangkan adalah kelompok usaha menjahit, dan kegiatan home industri lainnya” Terangnya.
Ditambahkan, jumlah penduduk saat ini sekitar 1943 jiwa, dengan mata pencaharian sebagian besar di bidang pertanian.
“Potensi desa adalah pertanian dan peternakan, terus kita kembangkan dan saat ini berbagai pelatihan untuk kelompok tani dan ternak sudah kita lakukan. Kelompok tani kita akan terus berdayakan agar kedepan lebih berkualitas” Kuncinya.
Komentar