oleh

Bersama Komisi IV DPR RI, Karantina Pertanian Parepare Berikan Pemahaman Tata Cara Ekspor ke Petani Jagung

 

KARYA RAKYATKU. Com..Watampone- Karantina Pertanian Parepare bersama Komisi IV DPR RI kembali menggelar bimbingan teknis (BIMTEK) akselerasi ekspor pertanian. Bimtek kali ini, memberikan informasi dan pemahaman ke petani mengenai prosedur ekspor jagung. Minggu (6/2).

Dr. H. Andi Akmal Pasluddin.,SP.,MM, anggota Komisi IV DPR RI dalam sambutannya, menyampaikan bahwa data luasan pertanaman jagung Kabupaten Bone, merupakan salah satu yang terbesar di Sulawesi Selatan. Jika petani bisa menghasilan produksi yang maksimal, dengan intensifikasi dan ekstensifikasi kita harapkan hasilnya berkualitas sehingga dapat diekspor.

“Saya ingin, di Kabupaten Bone ini ada wilayah yang menjadi sentra penghasil jagung dengan kualitas terbaik. Tentunya dengan meningkatkan kualitas SDM petani kita, melalui pendampingan yang dimulai dari hulu hingga hilir sehingga mindset para petani tidak hanya budidaya, tetapi mampu menjadi pelaku usaha,” Ungkap Andi Akmal.

Andi Akmal berharap, dengan peran teknologi, bisa menyambungkan antara petani dan pelaku usaha.

“Petani kita ke depan perlu bergabung membentuk suatu korporasi. Tidak hanya kelompok tani, tetapi gabungan kelompok tani. Kita menjual hasil pertanian melalui kemajuan teknologi,” tutupnya.

Pada kesempatan yang sama, Andi Faisal, Kepala Karantina Pertanian Parepare menyampaikan bahwa selain menyelenggarakan perkarantinaan dan pengawasan keamanan hayati, Karantina Pertanian Parepare juga berperan dalam mendorong peningkatkan ekspor komoditas pertanian. Salah satunya melalui bimtek ini.

“Ekspor komoditas jagung dan turunan asal Sulawesi Selatan yang disertifikasi karantina pertanian tahun 2020 dengan tujuan Malaysia dan Filipina mencapai 6.601 ton. Hal ini menunjukan bahwa peluang ekspor komoditas tersebut sangat besar,” ujar Andi Faisal.

Diharapkan, melalui bimtek ini para petani dan pelaku usaha dapat memahami prosedur dan tata cara budidaya, pengolahan, hingga pemaran hasil pertanian sehingga mampu memenuhi persyaratan negara tujuan.

Dalam kegiatan ini, Karantina Pertanian Parepare menghadirkan narasumber, yakni Kepala Karantina Pertanian Makassar, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan Kabupaten Bone, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan, dan Kepala Balai Penelitian Tanaman Serealia, dan Direktur PT. Topabiring Trans Logistik.

Andi Basri

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *