oleh

Bertemu Petani Jahe di Bone, Andi Akmal Pasluddin Sampaikan Potensi Ekspor

 

KARYA RAKYATKU. COM, BONE — Anggota DPR RI asal Sulawesi Selatan II, Andi Akmal Pasluddin pada kunjungan daerah pemilihan di Reses masa persidangan III tahun sidang 2021 – 2022 menemui komunitas petani jahe dan langsung mengunjungi lokasi area penanaman jahe di Desa Lamoncong Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Selasa (22/2/2022).

Akmal mengatakan, Jahe pada tahun 2020, masuk kategori komoditas rempah yang diminati dunia. Jahe merupakan rempah-rempah 10 besar terlaris di tahun itu, yang ditunjukkan masuk pada 10 besar produk rempah dengan nilai ekspor tertinggi.

“Data kementerian perdagangan yang dipublikasikan pada tahun 2021, gambaran Nilai ekspor Jahe tahun 2020 menunjukkan angka sebesar US$ 1,35 miliar. Indonesia dengan kondisi alamnya, sangat mumpuni untuk menghasilkan komoditas ini. Saya mendorong pada para petani jahe, untuk masuk wilayah ekspor dengan konsekuensi, kualitas produk yang dihasilkan harus memenuhi standar internasional”, urai Akmal dalam dialognya.

Politisi PKS ini menambahkan, di tahun 2021, tren permintaan jahe dari Luar negeri masih tetap tinggi. Awal Januari tahun lalu, banyak dari negara tetangga kita, seperti malaysia atau singapura, membutuhkan jahe dari negara kita. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian dapat memfasilitasi ekspor ini terutama dari Badan Karantina.

Legislator asal Sulawesi Selatan II ini menguraikan, dari ribuan jenis tanaman biofarmaka yang sangat dibutuhkan dunia, yang sudah dikembangkan Indonesia untuk komoditas andalan ekspor baru 13 jenis dengan jahe sebagai komoditas andalan.

“Ini kesempatan buat bapak-bapak petani jahe, untuk fokus pengembangan dan peningkatan produk jahe ini, baik secara kuantitas maupun kualitas. Kita akan kolaborasikan dengan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat agar terus memberikan bimbingan sehingga ada percepatan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, baik pra, masa tanam hingga pasca panen”, pungkas Andi Akmal Pasluddin.

Laporan Nur Salam

Editor. Andi Basri

 

 

 

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *