oleh

Setahun Usai Peletakan Batu Pertama, Belum Ada Aktivitas Revitalisali di Lapangan Persibo.

WATAMPONE,KARYA RAKYATKU.COM– Lapangan Persatuan Sepakbola Indonesia Bone (Persibo) merupakan lapangan sepak bola kebanggan Masyarakat Bone. Lapangan ini menjadi satu satunya pusat kegiatan, seperti pertandingan sepek bola dan hiburan rakyat yang dilaksanakan di Kabupaten Bone sebelum adanya Stadion Lapatua Watampone.

Lapangan Persibo terletak di jantung kota Watampone kondisinya saat ini sudah tidak laak lagi menjadi pusat kegiatan keolahragaan dan kegiatan lainnya.

Melihat kondisi tersebut Pemerintah Provensi Sulawesi Selatan tahun 2018 lalu akan melakukan revitalisasi sehingga Lapangan kebanggan masyarakat Bone ini bisa berfungsi kembali.

Bahkan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo (SYL) tepatnya di puncak Hari Jadi Bone ke 688, 6 April 2018 melakukan Pelatakan Batu Pertama pertanda dimulainya Revitalasasi Lapangan Persibo.

Tapi apa lacur, setahun lebih setelah peletakan batu pertama tidak ada tanda-tanda atau aktivitas revitalisasi di Lapangan tersebut, bahkan Batu Pertama yang telah diletakkan Gubernur dua priode tersebut sudah tidak kelihatan.

Informasi yang dihimpun, estimasi anggaran untuk merevitalisasi dibutuhkan sekitar 7-9 Milyar.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Andi Muhammad Yamin yang dikonfirmasi Selasa (11/6/2019) menyebutkan bahwa pihaknya akan berupaya untuk melakukan loby-loby tambahan anggaran baik melalui Pemerintah Provensi maupun Pemerintah Pusat, karena anggran yang disedikan Pemerintah provnesi saat ini baru 2 Milyar sementara estomasi anggaran 7-9 M.

“Sebenarnya program tersebut adalah program Pak Gubernur SYL, makanya kita mencoba menginisiasi untuk meminta bantuan tambahan pada pak Gubernur sekarang, karena estimasi anggaran yang ada pada Masterplan berkisar 7-9 M dan itu kita tunggu,”ujarnya melalui telpon selulernya, Selasa (11/6/2019)

Beberapa item pekerjaan yang ada pada Masterplan seperti pembangunan Lapangan olah raga, ruang terbuka hijau, pusat kuliner dan beberapa sarana hiburan lainnya.

“Karena banyaknya item dalam masterplan menjadi pertimbangan, apakah dikerjakan secara bertahap sesuai dengan item ataukah menunggu dana cukup,”ujarnya lagi.

Sementara Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bone Andi Fajaruddin mengakui kalau dana bantuan keuangan sebesar 2 M dari Pemerintah Provensi sudah ditransfer ke kas daerah Bone akhir 2018 lalu, namun karena belum masuk pada format APBD 2019, maka kemungkinannya akan dimasukkan pada APBD Perubahan 2019 ini, atau sekalian diparsialkan saja. (aba)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *